BERITASATPAM | Gorontalo-Penyedia jasa tenaga kerja, satpam, petugas kebersihan dan sopir, PT Vandika Abadi membantah adanya pungutan liar terkait biaya administrasi untuk perekrutan calon karyawan.
Kepala Cabang Pusat, Eliyas Handre Luntungan, menegaskan jika pungutan biaya administrasi itu adalah penipuan yang dilakukan oleh oknum karyawan di perusahaan tersebut.
“Bahwa PT Vandika Abadi tidak pernah mengeluarkan aturan atau instruksi terkait dengan perekrutan dengan menggunakan biaya administrasi. Itu dilakukan oleh oknum tersebut,” kata Eliyas, sebagaimana dinukil Kronologi.id, Senin (1/3/2021).
Elyas menjelaskan bahwa pihaknya sudah memberhentikan oknum tersebut setelah pihaknnya mendapat informasi jika oknum tersebut telah melakukan tindakan menyalahgunakan wewenang yang diberikan.
Elyas pun membantah telah memberhentikan para pekerja atau satpam di tempat mitra kerja PT Vandika Abadi. Menurut dia, pihaknya hanya menyampaikan bahwa di tempat mitra kerja Vadika Abadi tercatat dalam database hanya empat anggota satpam.
“Selebihnya itu bukan tanggung jawab dari PT Vandika Abadi karena dikontrak dengan mitra kerja itu hanya empat personel,” ujar Eliyas.
Pihaknya, lanjut Eliyas, menyampaikan tidak bertanggung jawab atas gaji mereka. Karena yang digaji pihaknya hanya personel yang ada yaitu empat orang satpam yang tercatat di database Vadika Abadi.
“Jadi kami tidak memecat mereka karena memang mereka tidak tercatat dalam database kami,” sambungnya.
Elyas menegaskan, persoalan tersebut merupakan ulah dari oknum pimpinan cabang yang ada di Gorontalo atas nama Raflin. Selain dipecat, pihaknya juga akan melakukan tindakan hukum terhadap oknum tersebut.
“Kalau ada tuntutan hukum, kami juga akan menuntut yang bersangkutan dengan tuntutan hukum juga karena beliau menyalahgunakan wewenang yang kami berikan,” tegasnya.
Eliyas mengungkapkan, seluruh cabang PT Vandika Abadi tidak pernah meminta adanya biaya untuk seragam dan sebagainya kepada tenaga kerja. Dirinya juga mengaku kaget dengan beredarnya kabar tersebut.
“Saya sendiri baru kaget karena kami tidak ada informasi terkait juga anggota-anggota yang ditempatkan. Kami tidak ada informasi. Makanya kami hanya tahu sesuai database yang ada,” ucapnya.
Sementara terkait dengan pemberitahuan yang disampaikan kepada pekerja yang ada di Gorontalo agar tidak berada di lokasi kerja mitra PT Vandika, Eliyas mengungkapkan bahwa hal itu karena pihaknya tidak tahu harus berbuat apa. Karena, menurutnya, mitra kerja membayar PT Vandika Abadi sebanyak yang dikontrakkan.
Lebih lanjut Elyas menjelaskan, pihaknya akan merekrut mereka setelah perusahaannya mempunyai mitra kerja/proyek.
“Saya minta mereka harus melamar lagi ke Vandika dengan prosedur yang sama seperti surat lamaran, CV dan sebagainya. Kami hanya meminta yang itu,” pungkasnya.[lian]