BERITASATPAM | Jakarta — Zinedine Zidan lahir pada 23 Juni 1972 di La Castellane, Marseille, Prancis Selatan. Orangtua Zinedine Zidan adalah pengungsi dari Aljazair jelang pecahnya revolusi perang Afrika pada tahun 1954.
Kedua orangtua Zinedine Zidan memutuskan untuk pidah dari Paris ke Marseille setelah kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Saat Zinedine Zidan lahir sebagai anak bungsu sang ayah bekerja sebagai buruh dan security di sebuah pasar swalayan.
Kerja keras yang dilakukan sang ayah membuat Zinedine Zidan kecil bisa merasakan hidup nyaman jika dibandingkan dengan standar hidup Kawasan tenpat tinggalnya.
Di La Castellane Zinedine Zidan mengenal sepak bola, sejak usia 5 tahun Zidane kecil selalu bermain bola di Place de la Tartane.
Zinedine Zidan untuk mengasah bakatnya ia memutusakan untuk mendaftar di Saint Hendri AS, sebagai satu-satunya imigran Aljazair yang bermain di klub.
Zinedine Zidan terus menerus mendapatkan ejekan, hinaan dan olok-olok tentang asal usulnya oleh rekan dan lawannya.
Akhirnya ia meninggalkan alternatif untuk meninggalkan klub tersebut, pada usia 10 tahun Zidan akhirnya bisa bergabung bersama tim lokal dan langsung sukses mendapat perhatian pemandu bakat AS Cannes.
Zinedine Zidan akhirnya bertahan selama empat tahun dan memulai debutnya bersama dengan Cannes pada usia 16 tahun.
Keberhasilan Zinedine Zidan membawa AS Cannes lolos ke zona Eropa membuat Zinedine Zidan menjadi incaran sebuah klub top Prancis.
Akan tetapi akhirnya ia memilih bergabung dengan Bordeaux pada tahun 1996 namun lagi-lagi kesuksesan menghampirinya dengan menjadi Runner up Piala UEFA, pemain terbagik Ligue 1.
Zinedine Zidan akhirnya memilih untuk bergabung ke Italia bersama klub Juventus keputusan itu ternyata berbuah manis karena namanya sukses meroket bersama Juventus.
Piala Dunia 1998 adalah Piala Dunia pertama yang diikuti oleh Zinedine Zidan, saat itu Prancis menjadi tuan rumah dan Zidan juga sudah masuk kepada timnas.
Meskipun baru pertama kali bertanding di Piala Dunia namun Zidan tampil sangat luar biasa, Prancis berhasil mengalahkan Brasil dengan skor 0-3.
Zinedine Zidan karena dianggap paling berpengaruh di pertandingan sepak bola tersebut akhirnya dianugrahi Man of the match.[lian]