BERITASATPAM | Bandung — Menggeluti dunia profesi satpam sudah dilakoni Yunita Andini sejak tahun 2018 lalu. Karenanya, sikap disiplin, sabar dan selalu menjaga wibawa sudah menjadi jati dirinya dalam kehidupan sehari-hari.
Andini – sapaan akrab Yunita Andini- sekarang tergabung di salah satu badan usaha jasa pengamanan (BUJP) PT PKSS, yang ditugaskan di BRI Tower, Asia- Afrika Alun-alun Bandung.
Sebelum terjun ke dunia satpam, Andini pernah bekerja di butik dan laundry. Namun karena ingin memperbaiki ekonomi keluarga, ia akhirnya memilih profesi satpam. Hingga sekarang, Andini pun nyaman dengan pekerjaan yang diembannya.
Tidak mudah menjadi satpam, terlebih Andini adalah seorang perempuan yang di dalam pekerjaannya banyak dilakoni kaum laki-laki. Karenanya, dia harus pintar beradaptasi dengan selalu rendah hati menjaga wibawa dan murah senyum
“Prinsip saya gini, agar kita cepat bisa beradaptasi kita harus menghargai siapa pun itu orangnya,” jelasnya Andini.
Sementara untuk menghilangkan kejenuhan pasca bertugas, dirinya meluangkan waktu untuk mengobrol bersama rekan kerja atau video call ke suami.
Menurut Andini, pekerjaan satpam merupakan profesi yang mulia. Pasalnya, profesi satpam dikerjakan dengan sepenuh hati. “Ya, benar tidak dipuji dan salah dicaci maki,” kelakarnya.
Lebih lanjut Andini mengingatkan, bahwa profesi satpam itu wajib memiliki legalitas minimal Gada Pratama.
“Jadi, jangan asal pakai seragam satpam terus disebut satpam tapi legalitas bodong,” terang wanita kelahiran Tasikmalaya tahun 1991 ini.
Selama menjadi satpam, Andini sendiri mempunyai pengalaman paling mengesankan. Salah satunya, dirinya pernah diundang ke Gedung Istana usai Presiden Jokowi meresmikan Konfrensi Industri Jasa Pengamanan Nasional Indonesia, pada tahun 2018 lalu.
“Saya senang sekali waktu 2018 lalu, pernah masuk ke Istana Negara oleh Presiden Jokowi,” kata Andini.
Ia pun berharap kepada seluruh BUJP di Indonesia, agar semakin profesional dalam mengelola perusahaan dan personel anggotanya.
“Ya minimal kalau secwan cuti hamil tolonglah dibayar full. Karena masih banyak ditemukan BUJP yang kalau secwannya hamil dikasih cuti tapi enggak dibayar,” pungkasnya.[lian]