BERITASATPAM | Batam — Wakil Wali Kota Batam (Wawako) Amsakar Achmad meminta para pegawai bercermin dari kejadian kasus skimming mesin ATM Bank Riau Kepri (BRK) di Batam.
Salah satu caranya adalah dengan mengecek saldo secara rutin dan menghindari transaksi di mesin ATM yang tak memiliki keamanan bagus.
Amsakar pun berharap Bank RiauKepri bisa mengupgrade tingkat keamanan mesin ATM dengan teknologi terkini.
Sehingga, lanjutnya, jika ada transaksi yang mencurigakan pihak bank bisa langsung bertindak. Peningkatan dari segi keamanan sangat penting ditingkatkan. Melakukan kontrol rutin berkala, misalnya analisis per tiga bulan sekali. Tujuan untuk pembenahan sistem yang lebih baik di BRK.
“Jadi bisa meminimalisir kejadian serupa terulang kembali. Jika pemeliharaan dan peningkatan sistem rutin dilakukan, diharapkan bisa mencegah kejadian ini ke depannya,” ungkapnya sebagaimana dilansir
Diketahui sejumlah pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Batam mendatangi Kantor Cabang BankRiau Kepri, Batam, Senin (9/5/2022).
Mereka melaporkan kehilangan uang di rekening tabungan mereka. Bank RiauKepri sendiri menduga para nasabah ASN tersebut menjadi korban skimming di mesin ATM.
Selama ini penggajian ASN Pemko Batam memang menggunakan Bank RiauKepri. Salah satu ASN Pemko Batam, berinisial H mengatakan uang sebesar Rp 12 juta di rekening tabungannya raib.
“Saya kehilangan uang sebesar Rp12 juta dari rekening saya. Sementara saya tidak ada melakukan transaksi apapun,” ujarnya.
Sementara Pemimpin Divisi sekretariat Perusahaan Kantor Pusat Bank Riau Kepri, Edi Wardana menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh nasabah atas kasus skiming yang menimpa sejumlah nasabah mereka di Kota Batam.
“Mohon maaf kepada seluruh nasabah atas ketidaknyamanan dalam bertransaksi keuangan akibat adanya skimming pada mesin ATM Bank Riau Kepri,” Edi Wardana, Selasa (10/5/2022).
Pihak BRK sendiri sudah membuat laporan resmi di Polda Kepri, sebagai tindakan lanjutan usai melakukan penyidikan internal. Sejauh ini total kerugian mencapai Rp 800 juta.[lian]