BERITASATPAM | Yogyakarta — Sebanyak 7000 petugas satuan pengamanan (Satpam) yang bertugas di kereta api (KAI) mendapatkan pembinaan dari KAI Services.
VP Coorporate Scertary KAI Services, Irwan Juliardi mengatakan, satuan pengamanan (Satpam) yang ada di KAI Services harus mengedepankan pelayanan. Mereka tidak hanya bertugas menjaga keselamatan penumpang namun juga menjadi sosok satpam yang humanis.
“Upaya-upaya kami tentunya membina 7.000 sekuriti yang tersebar di Jawa dan Sumatera, dari ujung aceh sampai banyuwangi pembinaanya itu secara maraton untuk mengamankan KA,” kata Irwan
Selain itu, lanjutnya, satpam harus melakukan penjagaan atau patroli yang rutin yang berbasis digital. E-patrol juga diterapkan untuk terpantau penumpang setiap saat.
E-Patrol ini juga termonitor di pusat sehingga akan muncul grafik secara berkala terkait jumlah kejahatan di kereta api.
“Dan ini bisa langsung termonitor kami mempunyai command center yang terpusat di Jakarta dan itu bisa terlihat grafiknya. Misalnya kehilangan dompet berapa orang yang kecopetan, berapa orang kemudian tingkat kejahatannya juga bisa terlihat di command center dengan digitalisasi,” jelasnya sebagaimana dikutip Jurnal Security dari Suara Jogja, Sabtu (24/9/2022)
Barcode juga dipasang di berbagai titik sebagi penanda petugas sudah melakukan patroli atau belum. Nantinya petugas memotret kondisi gerbong kereta sehingga bisa termonitor secara realtime.
Selain kesigapan petugas satpam, penumpang KA diharapkan bisa segera melapor ke satpam bila menjadi korban kekerasan seksual. Hal ini penting agar petugas bisa segera menindak tegas pelaku.
“Satpam diharapkan bisa mendukung penanggulangan pelecehan seksual. Memotret kondisi penumpang kondisi kereta seperti apa ramai atau tidak. Bukan hanya sekadar scan barcode tapi mereka harus memotret. Langsung realtime,” pungkasnya.[lian]