BERITASATPAM | Muratara-Pergoki aksi pencurian tandan buah sawit di PT Mitra Agronas Pratama (MAP), satu warga yang bertugas menjadi penjaga kebun, tewas ditembak pelaku. Kejadian itu berlangsung Jumat (5/3) sekitar pukul 03.00 WIB, korban Sugeng (45) diserang saat mongontrol kebun bersama rekannya.
Informasi dihimpun, Sugeng awalnya bersama Endi, melakukan patroli kebun. Mereka sempat memergoki sejumlah pelaku tengah memanen buah sawit. Sontak saja selaku satpam, dia meneriaki para pelaku, namun teriakan korban disahuti dengan dua tembakan mengarah ke tubuh Sugeng.
Korban tertembak di bagian dada sebelah kiri dan lengan sebelah kanan. Meihat kejadian itu, para pelaku sempat mengejar rekan korban, namun Endi langsung berlari menyelamatkan diri dan melaporkan kejadian itu ke rekan-rekannya yang lain.
Setelah mendapat kabar penembakan itu, kerabat korban dan warga lainnya langsung menyusul ke lokasi bersama Endi. Setiba mereka di lokasi, para pelaku sudah melarikan diri meninggalkan Sugeng yang sudah terkapar.
Warga berusaha menyelamatkan Sugeng dengan membawanya ke rumah sakit. Namun nyawa Sugeng tak terselamatkan, lantaran luka tembak yang dideritanya mengenai organ vital.
Berdasarkan pengakuan Fikri adik korban, Sugeng sudah bekerja di perusahaan itu hampir 15 tahun, mulai sawit masih dalam bentuk bibit sudah bekerja disana. Tentunya banyak sejumlah kendala yang dihadapi mulai dari intimidasi, teror pelaku pencurian buah sawit dan lainnya.
“Kita dak tahu siapa yang nembak, biasonyo yang maling sawit jarang bawak senjata (pistol, Red),” katanya diberitakan Sumeks.co.
Kerabat korban mencurigai jika ada oknum yang sengaja mengincar nyawa korban. Karena sebelumnya memang ada beberapa perselisihan, antara petugas keamanan kebun PT MAP dengan warga yang sering melakukan aksi pencurian.
Sementara itu, beredar isu di masyaraat jika aksi penembakan itu memang sengaja dilakukan para pelaku. Karena sebelumnya Sugeng merupakan salah satu saksi korban, dalam aksi pembakaran aset PT Mitra Agronas Pratama yang dilakukan beberapa orang warga.
Sebelumnya, Polres Muratara Selasa (2/1) 2021, sudah membekuk satu dari 13 pelaku pembakaran PT MAP yakni Tata Irawan. Aksi pembakaran dipicu penangkapan pelaku pencuri sawit oleh satpam PT MAP. Rekan pelaku yang marah mendatangi PT MAP bermodalkan bensin 5 liter dan lima pucuk Senpira, melakukan aksi pembakaran aset perusahaan.
Terpisah, Kapolres Muratara AKBP Eko Sumaryanto, melalui Kasat Reskrim AKP Dedi Rahmad Hidayat membenarkan kejadian itu, namun pihaknya membantah jika insident ini, tidak terlepas dari status Sugeng sebagai saksi korban dalam kasus pembakaran aset PT MAP.
“Iya kejadiannya di perkebunan PT MAP, sekarang kami lagi di lokasi. Kejadian itu murni kriminal pencurian. Tidak ada kaitan dengan kasus pembakaran aset PT MAP kemarin,” tutupnya.
Sumber: Sumeks.co