BERITASATPAM | Palopo – Pasca kejadian tewasnya petugas keamanan (Satpam) di Kejari Palopo, sejumlah warga menggeruduk kampus Unanda. Mereka marah!
Warga bahkan sempat melakukan pelemparan hingga dihentikan aparat kepolisian. Kemarahan warga itu bukan tanpa sebab. Pasalnya, mahasiswa berdemo dinilai anarkis sehingga menyebabkan satpam meninggal berasal dari Ananda, Jumat (22/7).
Menanggapi hal ini, Rektor Unanda, Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) Annas Boceng memberi klarifikasi soal tuduhan keterlibatan oknum mahasiswanya saat demo anarkis menewaskan seorang satpam Kejari.
Annas menegaskan belum ada bukti mahasiswa Unanda terlibat dalam demo anarkis tersebut.Sebab, pihaknya harus mengindetifikasi bahwa apakah pelaku itu berasal dari kampus Unanda atau bukan.
“Dan itu belum diketahui karena belum diperiksa kartu identitasnya,” kata Annas sebagaimana dikutip Jurnal Security dari detik.com, Sabtu (23/7/2022).
Annas mengimbau agar informasi tentang isu yang mengatasnamakan para pelaku berasal dari kampus Unanda agar tidak terlalu cepat dipercaya, bahwa yang terlibat adalah mahasiswa Kampus Unanda
“Jangan terlalu cepat kita menjustifikasi bahwa yang terlibat itu adalah mahasiswa dari Kampus Unanda, karena seperti yang saya katakan tadi, yang bergerak itu adalah Aliansi,” jelasnya.
Lebih jauh ia menerangkan bahwa aliansi mahasiswa yang dinamakan Gempur sama sekali bukan menjadi bagian dari kampus Unanda, karena organisasi yang ada di Unanda itu hanyalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Badan Legislatif mahasiswa, Badan Eksekutif mahasiswa dan Himpunan mahasiswa jurusan.
“Itulah yang kita akui di dalam, tidak termasuk aliansi mahasiswa yang dinamakan Gempur itu, pelakunya itu sama sekali bukan pelaku organisasi yang resmi dari kampus kami” terangnya.
Annas pun meminta pihak kepolisian untuk senantiasa menjaga kantibmas di beberapa kampus Unanda yang ada di Palopo. Sebab, tidak menutup kemungkinan apabila ada serangan orang tidak dikenal (OTK) seperti yang terjadi sebelumnya.
“Kami minta pihak kepolisian untuk selalu melakukan upaya pengamanan di kampus kami (Unanda),” imbuhnya.[lian]