BERITASATPAM | Bogor-Maret 1993 menjadi awal pemilik nama Purna Yudha menjalani profesi sebagai satpam. Keputusan memilih pekerjaan sebagai satpam setelah Yudha tak lulus tes Bintara Angkatan Darat.
“Karena waktu itu saya tidak lulus tes Bintara AD, dan ada lowongan kerja security di BCA Grup. Akhirnya saya dididik oleh angkatan darat selama belajar,” kenangnya saat berkisah kepada Jurnal Security, Sabtu (28/11).
Bagi Yudha, pekerjaan sebagai satuan pengamanan ini adalah pengalaman pertamanya. Ia belum pernah bekerja apapun. Namun demikian, ia sangat bangga meski tak lulus militer, tapi ia sudah dididik oleh militer saat menjadi satpam.
Selama sepuluh tahun, Yudha menjalankan tugas pengamanan di Bank BCA, mulai di BCA Pusat yang ada di Jakarta hingga ke cabang-cabang lain hingga tahun 2002. Yudha kemudian mencari pengalaman di perusahaan lain seperti di Standard Chartered selama sepuluh tahun juga, yaitu sampai tahun 2012.
“Tahun 2012 sampai 2015 saya bertugas di perusahaan Singaapura yang ada di Harmoni Jakarta kemudian bertugas di perusahaan bidang perfilman di Bintaro Jakarta sampai dengan tahun 2019,” jelasnya.
Seiring perjalanan waktu, Yudha menikmati menjadi satpam di beberapa perusahaan. Mulai dari perusahaan perbankan, dan beberapa perusahaan lainnya. Ia mengambil banyak pengalaman selama menjalankan tugasnya.
“Bagi saya profesi satpam ini sangat mulia karena di satpam kita mempunyai wawasan yang luas tentang pengamanan,”ungkap Yudha yang sekarang bekerja di PT Peri Indonesia Gunung Sindur Bogor.
Yudha selama menjadi satpam pernah melakukan pengawalan yang cukup mengesankan. Saat itu bertugas pengawalan VVIP di Indonesia Open 2008. Yudha bersama tim melakukan pengawalan ketua umum PBSI yang saat itu diketuai oleh Sutiyoso.
Untuk meningkatkan kualitas diri, Yudha telah banyak mengikuti pelatihan, baik yang diadakan oleh Brimob Kelapa Dua, POM Angkatan Udara Halim, POM AU Sulaiman dan Polda Jawa Barat. Bagi Yudha semuanya telah memberikan kesan mendalam selama belajar.
Yudha merasa bersyukur, selama menjadi satpam ia berhasil menguliahkan anaknya di Akademi Perawatan di Jakarta. “Hikmahnya tidak hina di mata keluarga, masyarakat karena dengan saya kerja di satpam bisa menguliahkan anak saya,” tuturnya.
Yudha berpesan kepada para kawan seprofesi untuk terus bekerja dengan jujur, bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dari pimpinan. “Dan jangan malu menjadi satpam,” tegasnya.
Yudha juga berharap agar ada wadah buat para satpam untuk bisa membantu satpam bilamana ada masalah d BUJP nya, terutama perihal hak dan kewajiban.
Yudha berharap, ke depan satpam menjadi pekerjaan yang tidak dipandang sebelah mata. Dan menjadi pekerjaan yang baik buat kehidupan keluarga. [fr]