BERITASATPAM | Jakarta — Sejumlah petugas satpam dan penghuni apartemen yang berada di kawasan Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, menjadi sasaran pukulan puluhan orang tak dikenal, Senin (12/9/2022) siang. Selain melakukan kekerasan, mereka juga melakukan pengrusakan.
“Banyak satpam dipukulin. Saya dengar ada lima satpam yang dipukul, dan juga penghuni ada yang dipukul, tutur salah satu penghuni apartemen, Yusuf Rusly, Senin.
Saat ini para satpam dan warga yang terkena pukulan telah melakukan visum dan rencananya akan melapor ke Polda Metro Jaya.
Yusuf menyebut, para pelaku merupakan orang-orang suruhan dari pihak badan pengelola. Ia menuding mereka ingin merampok dan memeras.
“Tujuan mereka adalah merampok. Merampok, dan juga mereka ingin memeras. Sifatnya warga dinaikin iuran tiap bulannya. Biasanya Rp15 ribu per meter, sekarang Rp23ribu. Naiknya 53 persen,” lnajut Yusuf.
Menurutnya, jika pun pengelola ingin menaikkan iuran, seharusnya dalam jumlah yang wajar, jangan mencapai 53 persen.
Akibat peristiwa itu, kata dia, sejumlah warga merasa resah, terutama anak-anak. Bahkan ada beberapa anak yang terpaksa batal berangkat sekolah karena ketakutan.
“Ada berapa yang nggak sekolah, batal mau ke sekolah.”
Sementara dilaporkan Kompastv, Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Erlin Tang Jaya, mengatakan, pihaknya menerima laporan kejadian itu pada pagi hari.
“Bahwa ada sekelompok dari masyarakat yang masuk ke sini. Mungkin menurut saya kelompok ini diajak oleh pengelola untuk membantu mengambil alih kantor yang ada di apartemen tersebut,” tuturnya.
Menurut Erlin, kantor itu sebelumnya dikuasai oleh warga atau penghuni yang ada di situ. Saat ini, lanjut dia, suasana sudah kondusif dan tidak ada lagi yang harus diantisipasi.
“Memang kita lihat saat ini sudah kondusif. Tidak ada permasalahan yang memang harus kita antisipasi. Karena massa yang datang juga udah pada pulang,” ujar Erlin
Ia juga memastikan bahwa perusakan ini dilakukan oleh pengelola sendiri, karena kantornya ditutup oleh warga yang ada di apartemen ini.
“Mungkin ada konflik antara pengelola dan penghuni di sini sehingga mungkin terjadi keributan. Antara pengelola dan penghuni kita pertemukan, nanti dimediasi dari Polsek Penjaringan,” jelasnya.[lian]