BERITASATPAM | Jakarta – Menjelang Lebaran, pengamanan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, diperketat. Adapun kebijakan diambil untuk memastikan kerumunan tidak terjadi lagi di pasar terbesar di Indonesia itu, seperti pekan lalu.
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, mengatakan, kerumunan pengunjung memang sangat berpotensi terjadi di Pasar Tanah Abang pada pekan terakhir Ramadhan. Hal itu karena aktivitas masyarakat untuk berbelanja diperkirakan masih terjadi.
“Pekan ini, kami ingin meyakinkan lonjakan itu tidak terjadi di Pasar Tanah Abang,” kata Dhany di Jakarta, sebagaimana dikutip Republika.id, Minggu.
Karenanya, lanjut Dhany, pihaknya menyiapkan sejumlah strategi pencegahan. Pertama adalah menempatkan personel di pintu masuk setiap gedung atau blok pasar.
Menurut Dhany, kebijakan itu untuk memastikan jumlah pengunjung tetap 50 persen dari kapasitas maksimal di dalam gedung. Selain itu, petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI dikerahkan untuk mengantisipasi parkir liar di area pasar.
Strategi kedua, adalah mengurai kemacetan di sejumlah jalan menuju Pasar Tanah Abang. Arus lalu lintas, kata Dhany, bakal dipecah ke sejumlah arah. Sehingga, petugas juga sekaligus memantau pergerakan orang.
Dhany mengatakan, selain petugas Satpol PP dan Dishub DKI, personel pemadam kebakaran, kecamatan, serta kelurahan juga ikut dikerahkan. Mereka bertugas menyampaikan imbauan kepada pengunjung untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Selain itu, ada tambahan personel TNI dan Polri yang totalnya berjumlah 300 orang. Dia berharap, semua langkah itu bisa mencegah terjadinya kerumunan di Pasar Tanah Abang.
Sementara Kepala Satpol PP DKI, Arifin, mengatakan, ia sudah menginstruksikan semua anak buahnya bertugas mengawasi pengunjung. Dengan begitu, tidak ada lagi kerumunan di semua area Pasar Tanah Abang. Jika memang ada potensi kerumunan, sambung dia, petugas Satpol PP harus langsung membubarkan.
Selain itu, petugas Satpol PP juga ditugaskan mencegah para pedagang membuka lapak di atas trotoar. Arifin menegaskan, sepanjang jalur trotoar harus steril dari pedagang dan hanya digunakan bagi pejalan kaki.
“Beri para pedagang, imbauan untuk tidak menempatkan dagangannya di atas trotoar. Terutama trotoar di Jalan Jati Baru, ini harus steril dari pedagang,” kata Arifin.[lian]