BERITASATPAM | Jakarta — Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan pemerintah harus memperhatikan aspek keamanan penumpang dalam upayanya membuka berbagai jalur moda transportasi kereta di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Prinsip kehati-hatian memilih trace yang akan dibangun harus memperhatikan aspek keamanan kepala negara, pejabat negara, diplomat asing,” ujar Djoko saat dihubungi oleh Antara, Senin.
Menurut dia, aspek keamanan ini perlu diperhatikan karena menyangkut adanya istana negara sebagai tempat tinggal presiden dan keluarga serta adanya tempat tinggal diplomat dari berbagai negara lain nantinya.
Djoko mengatakan pembangunan berbagai jalur kereta ini upaya yang bagus untuk mendukung integrasi jalur transportasi publik, pejalan kaki, pesepeda, serta penyandang disabilitas di wilayah kota sirkular.
“Meminimkan penggunaan angkutan pribadi. Jadi disitu sudah jelas, tiap jalan 10 menit, dia dapat angkutan publik,” ujar Djoko.
Ia mengatakan rencana pembangunan berbagai jalur kereta ini adalah representasi dari transportasi cerdas yang cocok diterapkan di IKN Nusantara sebagai kota sirkular.
Melansir dari Kementerian Perhubungan, pemerintah berencana membangun kereta gantung bertipe Telepherique des Capucins seperti yang ada di Prancis dengan jalur sepanjang 4,1 kilometer dengan empat buah stasiun dan durasi perjalanan selama 12 menit.
Dengan kecepatan 20 kilometer per jam dan kapasitas angkut sebanyak 2 ribu penumpang per jam per arah, permintaan perjalanan kereta gantung diperkirakan mencapai 10 ribu penumpang per hari atau 3,69 juta penumpang per tahun.
Dilaporkan ANTARA, Pemerintah juga akan membangun Kereta Api (KA) Trans Kalimantan yang menghubungkan Simpang Tiga Petung di Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Kota Samarinda sepanjang 187,98 kilometer dan melayani sebanyak 13 stasiun
Diperkirakan potensi pada 2035, KA ini dapat mengangkut penumpang 2,7 juta orang per tahun dan barang sebanyak 4,3 juta ton per tahun.
Kemudian, akan dibangun KA Perkotaan yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kawasan Induk Pusat Pemerintahan (KIPP) sepanjang 143,33 kilometer yang dapat ditempuh selama 88 menit. Diperkirakan permintaan pada 2040 mencapai 4,4 juta penumpang per tahun.
Ada juga KA Bandara yang menghubungkan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan dengan KIPP dengan dua proyeksi jalur, yakni sepanjang 44,9 km dan 65,5 km. Besaran permintaan tahun 2030 diperkirakan mencapai 2,5 juta hingga 3,6 juta penumpang per tahun.[ant/liant]