BERITASATPAM | Jakarta — Pemerintah memprediksi puncak mudik akan terjadi pada 28-29 April mendatang. Pada puncaknya itu biasanya Pelabuhan Merak akan mengalami antrean panjang kendaraan yang hendak masuk ke dalam kapal.
Sementara guna menghindari begal, pemudik di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, lebih suka menyebrang di malam hari.
Terkait hal itu, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno meminta pemerintah untuk menjamin keamanan bagi pemudik agar antrean dan kepadatan di Pelabuhan Merak saat puncak mudik bisa terurai.
“Nah ini, pemerintah perlu menjamin adanya keamanan di daerah Lampung dan ini sudah bertahun-tahun terjadi. Saya kira kalau keamanannya terjadi mereka juga tidak akan mungkin melakukan perjalanan malam,” kata Djoko Setijowarno dalam program dialog Sapa Indonesia Pagi Akhir Pekan KOMPAS TV, Minggu (24/4/2022).
Jaminan keamanan, kata Djoko, dinilai lebih efektif daripada sekadar memberi diskon tiket penyebrangan selain pada malam hari kepada para pemudik.
“Meskipun sudah diupayakan dari pihak ASDP umpamanya kalau beli tiket selain malam diberi korting (potongan) 20 persen, tidak pengaruh juga katanya. Karena keamanan lebih utama ketimbang tiketnya murah,” terang Djoko berdasar hasil pantauannya di Sumatera beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Djoko menjelaskan jaminan keamanan yang dimaksud ialah dalam arti luas. Di antaranya seperti, keamanan pemudik dari tindakan kejahatan jalanan seperti begal hingga soal penerangan jalan.
“Keamanan dalam arti luas, artinya mereka takut dibegal atau sebagainya selain penerangan jalan itu penting. Yang penting keselamatan dan keamanan pada dirinya dan itu yang harus dilakukan itu bertahun-tahun terjadi sampai sekarang,” ujar Djoko, yang merupakan Ketua Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini
Menurutnya, jika kemudian jaminan keamanan tersebut bisa dirasakan pemudik, maka sangat dimungkinkan kepadatan jelang lebaran bisa diurai. Selain dengan meminta pemudik untuk berangkat jauh hari sebelum puncak arus mudik
Sementara itu, dari hasil pantauan kesiapan mudik lebaran 2022, Djoko menyebut bahwa Pelabuhan Merak telah memenuhi kapasitas masyarakat dan kendaraan yang menyebrang.
Terlebih, lanjutnya, jika penyebrang bisa terbagi dalam rentang waktu yang merata mulai pagi hingga malam.
“Namun nampaknya sebarannya tidak bisa merata. Rata-rata mereka lebih memilih menyebrang malam hari dengan pertimbangan kalau sampai di Bakauheni pagi mereka bisa melanjutkan perjalanan alasannya keamanan,” tuturnya.[lian]