BERITASATPAM | Sumut – Oknum polisi melakukan tindakan semena-mena dengan menganiaya satpam RS Bandung, pada Minggu 6 November lalu.
Kasus ini berawal ketika oknum polisi itu tak terima disebut sebagai satpam oleh satpam rumah sakit RS Bandung.
”Berawal dari empat orang yang sama-sama berteman dan saling mengenal (Bripda T, Debye/mahasiswi, Ayu/perawat RS Bandung, dan Iten/mahasiswi). Mereka nongkrong di kafe dan meminum minuman beralkohol,” terang Kabidhumas Polda Sumut Kombespol Hadi Wahyudi seperti dikutip Berita Satpam dari Sumut Pos
Setelah itu, lanjut Hadi, pada pukul 04.00 WIB, mereka menuju hotel, memesan dua kamar untuk mengamankan Ayu dan Iten yang sedang mabuk. Agar tidak ribut dan keluar kamar, keduanya dikunci dari luar oleh Bripda T.
Lalu cekcok itu berbuntut panjang. Sekitar pukul 05.00, Bripda T mengajak enam orang temannya, termasuk seorang warga sipil, mendatangi RS Bandung.
Di rumah sakit tersebut Bripda T langsung menunjuk Wanda Winata. Spontan, keempat temannya yang anggota kepolisian memukuli Wanda hingga mengalami lebam di wajah.
Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan serta Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Bidpropam Polda Sumut) sudah memeriksa beberapa oknum anggota Polri yang diduga terlibat dalam penyerangan dan penganiayaan di Rumah Sakit (RS) Bandung, yang berlokasi di Jalan Mistar Medan.
“Atas Perintah Kapolda Sumut, oknum personel Polri yang terlibat untuk segera diproses dan ditindak tegas,” pungkas Hadi.[lian]