BERITASATPAM | Padang - “Bersyukurlah atas apa yang kamu miliki, dan kamu akan merasa sangat berkecukupan. Jika kamu berkonsentrasi pada apa yang tidak kamu miliki, kamu tidak akan pernah merasa cukup”.
Demikian motto hidup yang dipegang teguh Navy Hedianto (31), salah satu anggota satpam di bawah naungan BUJP PT Philia Citra Sejahtera di daerah Kota Padang, Sumbar, yang kini bertugas di Pelindo II Cab. Teluk Bayur, Padang, Sumatra Barat.
Navy Hedianto (31) kali pertama menginjakkan kariernya di dunia satpam pada Juni 2013. Pasalnya, selain ingin menambah wawasan dan mendalami dunia satpam, dia juga ingin merubah mindset orang yang beranggapan bahwa profesi satpam adalah pekerjan terakhir dan rendahan.
Menurut Navy, profesi satpam adalah profesi yang mulia karena di profesi [satpam] inilah jiwa raganya dipertaruhkan demi menjaga aset-aset perusahan yang dititipkan kepadanya, di mana dia harus rela meninggalkan anak dan istri serta keluarganya demi tugas yang diamanahkan kepadanya.
Pria dengan tinggi badan 168 cm ini sebelumnya bekerja sebagai tenaga pengajar komputer di salah satu lembaga pendidikan kota Tebo, Jambi. Selain itu dia juga pernah bekerja di perusahaan advertising, bahkan pernah menjadi driver operator di salah satu anak perusahan PT Indakiat Perawang.
Namun meski terbilang baru di dunia satpam, Navy sama sekali tidak menemukan kendala, karena prinsipnya bagi dia adalah jangan pernah malu untuk bertanya, terlebih untuk menjalin komunikasi. “Apa-apa yang saya tidak tahu, termasuk SOP dalam bertugas di lapangan, saya pasti bertanya kepada senior saya,” ujar Navy
Dalam bekerja atau bertugas Navy pun tidak pernah merasa jenuh, karena waktunya benar-benar dipergunakan untuk patroli area kawasan pelabuhan serta mengunjungi pos-pos penjagaan yang ada di line 1 maupun line 2.“Tidak ada main-main ketika dalam bertugas,” tegasnya.
Karenanya, lanjut Navy, pengalaman yang paling mengesankan adalah saat bertugas.”Karena setiap kondisi serta situasi yang ada di lapangan selalu menjadi pengalaman serta ilmu baru bagi saya selaku satpam,” ujarnya.
Sementara dalam berinteraksi dengan orang-orang luar yang datang ke wilayah dia bertugas, Navy selalu menerapkan 3S : Sapa, Sopan dan Senyum. “Jika diterapkan ini [3S], maka orang yang diperiksa maupun ditegur tidak merasa risih dan terganggu,” jelas pria kelahiran Surabaya, 15 Mei 1989 ini.
Dalam menjalani profesi Satpam, Navy banyak mengambil hikmah dalam kehidupannya, di antaranya dia dapat membantu menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi pengguna stakeholder di area kerja. Meningkatkan keterampilan dalam mengamati lingkungan kerja, dan meningkatkan rasa solidaritas serta melatih kerja tim.
Navy pun berharap kepada khalayak ramai, agar selalu berpikir positif tentang profesi satpam dan tidak menganggap remeh pekerjaannya. Selain itu dia juga mengajak kepada sesama profesinya agar bekerja secara cermat, serta memunculkan rasa respek di area lingkungan kerja, karena dengan begitu ilmu pun akan bertambah.
“Dengan bertambahnya ilmu tentang profesi satpam, maka Insya allah rezeki akan datang berbarengan dengan ilmu yang kita dapat,” ujarnya meyakinkan.[lian]