BERITASATPAM | Batam-Berbagai kisah sedih akibat corona terus bermunculan di Batam. Keluarga Foarota Ndruru bersama istri dan tiga anaknya mengaku hanya minum air putih selama tiga hari untuk bertahan hidup karena tidak ada beras.
Foa mengungkapkan sejak dirumahkan dari pekerjaan satpam di salah satu hotel di Batam, kini hidupnya dan keluarganya tak lagi mudah. “Sudah hampir empat bulan saya dirumahkan pak di perusahaan saya kerja sebagai Satpam. Karena dampak Corona. Beberapa hari lalu, kami hanya minum air putih untuk bertahan hidup. Saya sangat sedih dengan kondisi ini,” katanya, Selasa (14/7/2020).
Warga yang tinggal di Balai Kolam Keluruhan Sungaipanas, Kecamatan Batam, Batam, Kepulauan Riau ini motornya rusak dan masih berada di bengkel. “Saya maunya kemarin itu ojek sementara. Tapi semua itu tidak bisa saya lakukan. Karena motor saya masih di bengkel tidak ada uang untuk menebusnya,” ujarnya.
Berbagai usaha sudah dilakukan untuk mendapatkan pekerjaan. Namun karena kondisi dampak corona tak ada panggilan untuk bekerja. “Saya bingung dengan kondisi ini,” tambahnya.
Kini, kondisi Foa masih mengalami kesulitan ekonomi untuk membeli belanja makan-minum istri dan tiga anaknya. Untung masih ada beras sebagian dari masyarakat yang diberikan cuma-cuma kepada Foa.
Tak hanya itu, selain pusing tujuh keliling Foa juga dipusingkan dengan biaya sekolah anaknya. Namun karena tak ada biaya, terpaksa anaknya menganggur sampai dia dan istrinya dapat kerja buat belanja anak.
Semoga banyak dermawan yang meringankan bebannya setelah adanya berita ini. pembina Keluarga Besar Korps Satpam Republik Indonesia (KBKS RI) bersama ketua SSDK (Sehati Sedarah Kepri), Generasi Indonesia Peduli Sosial ( GIPS) langsung turun ke lapangan sekitar jam 19:20 dengan membawakan sedikit sembako dan uang tunai semoga bermanfaat bagi keluarga. [rj/dedek]