BERITASATPAM | Jakarta -Perusahaan di Indonesia menyadari risiko keamanan data, tetapi tidak memiliki sumber daya manusia hingga dana yang besar untuk melindungi, sehingga mereka memilih melindungi bagian yang kecil lebih dulu
Demikian dikatakan Cyber Security Director BDO Indonesia Harry Adinanta kepada wartawan di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022)
Harry Adinanta mengatakan bahwa kurangnya minat terhadap bidang cyber security karena bidang ini termasuk baru. Banyak yang tidak memahami pekerjaan di bidang cyber security.
“Kami kesulitan untuk mencari talent. SDM langka. Bayangkan, uang ada tapi tidak ada orangnya,” ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, Harry Adinanta berharap instansi pendidikan seperti universitas untuk melakukan sosialisasi lebih banyak lagi terkait bidang cyber security. Seiring berjalannya waktu, ia juga berharap universitas dapat berperan aktif dalam membuat jurusan cyber security.
“Saya melihat ada dua universitas yang sudah memiliki jurusan cyber security. Tidak seluruh fakultas IT memiliki jurusan cyber security,” kata Harry Adinanta sebagaimana dikutip Berita Satpam dari Katadata.co.id, Jumat (23/9).
BDO merupakan kantor akuntan publik dan perusahaan penyedia jasa konsultasi di dunia. BDO Indonesia adalah anggota BDO International Limited dan merupakan bagian dari jaringan BDO internasional dari perusahaan anggota independen.[lian]