BERITASATPAM | Blitar — Sejumlah kawanan perampok bersenjata tajam merampas uang milik tiga orang satpam yang bertugas sebagai penjaga malam di pabrik pupuk organik yang terletak di Desa Tingal, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar pada Jumat (4/3/2022) dini hari.
Peristiwa itu bermula saat para pelaku gagal membuka brankas sebuah pabrik pupuk. Namun tak ingin pulang dengan tangan hampa, mereka akhirnya merampas uang tiga personel satpam yang tengah bertugas.
“Awalnya hanya ada satu orang satpam berjaga di pos keamanan pabrik, tapi dua orang satpam lainnya datang menyusul bergantian,” kata Kepala Seksi Humas Polres Blitar Iptu Udiono sebagaimana dinukil dari Kompas.com, Jumat malam.
Udiono menjelaskan, peristiwa terjadi sekitar pukul 00.30 WIB, di mana kawanan perampok berhasil masuk ke area pabrik dengan cara memotong pagar kawat berduri., lalu mereka mendatangi pos satpam yang dijaga Tulaji (45).
Di bawah ancaman senjata tajam, kata dia, Tulaji diminta tengkurap ke lantai lalu kedua tangannya diikat menggunakan tali rafia, kemudia mata dan mulutnya ditutup lakban.
“Mereka mengambil dompet dari saku saksi 1 (Tulaji) dan mengambil uang sebanyak Rp 1,2 juta. Handphone milik saksi juga dirampas,” tuturnya.
Kawanan itu masih berusaha mendapatkan uang dan barang berharga di kantor pabrik. Pada pukul 02.00 WIB datang satpam lainnya, Solekan (30), mengendarai sepeda motor masuk ke area pabrik.
Sampai di pos satpam, ujarnya, Solekan diperlakukan sama dengan rekannya. Kedua tangannya diikat dan mulut ditutup lakban.
Keduanya meringkuk tak berdaya di pos satpam.”Perampok merampas dompet saksi 2 dan mengambil isinya berupa uang sebanyak Rp 1 juta,” kata Udiono.
15 menit kemudian datang Widiono (52) yang juga rekan dari kedua saksi masuk ke area pabrik. Kawanan perampok juga menyekap Widiono dan menyeretnya ke kolong sebuah truk lantaran ruang pos satpam sudah penuh dengan dua orang lainnya.
Lagi-lagi kawanan perampok itu merampas dompet Widiono dan mengambil uang sebesar Rp 500.000.”Jadi totalnya mereka mendapatkan uang dari tiga orang petugas keamanan itu Rp 2,7 juta ditambah satu unit handphone,” ujarnya.
Menurut Udiono, kantor di mana brankas uang milik pabrik pupuk itu berada dalam keadaan masih terkunci. Namun, posisi brankas sudah bergeser dari posisi awal dan berada dalam posisi miring.
Polisi, kata dia, juga mendapati jejak dari upaya kawanan perampok itu mencoba membuka paksa brankas namun gagal.”Kami sedang lakukan penyelidikan dan pengejaran pada para pelaku,” ujarnya.[lian]