BERITASATPAM | Jatim — Sebagai langkah strategis dalam menjaga pengamanan dan penertiban aset milik KAI, KAI Daop 7 Madiun, Daop 8 Surabaya, Daop 9 Jember dan Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim), melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), Jumat (23/9).
Perjanjian ini ditandatangani langsung oleh EVP Daop 8 Surabaya Heri Siswanto, VP Daop 7 Madiun Hendra Wahyono, dan VP Daop 9 Jember Broer Rizal, dengan Kepolisian Daerah Jawa Timur yang diwakili oleh Kepala Biro Operasi Polda Jawa Timur Kombes Pol Puji Santosa, serta dihadiri oleh jajaran masing-masing.
Menurut Heri, PKS ini merupakan pedoman dalam kegiatan bantuan pengamanan dan penegakan hukum, salah satunya adalah dalam rangka penertiban aset milik PT KAI di wilayah Polda Jatim yang mencakup Daop 7 Madiun, Daop 8 Surabaya, dan Daop 9 Jember.
“Daop 7, Daop 8, dan Daop 9 itu kan berada di wilayah hukum Polda Jatim. Perjanjian kerja sama ini menyangkut banyak hal, di antaranya pengamanan aset KAI, pengamanan jalur kereta api, dan juga pembinaan kepada Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska),” jelas Heri sebagamana dilansir situs TMC Polda Metro Jaya
Dengan adanya kerja sama ini, lanjut Heri, diharapkan dapat membantu sterilisasi jalur kereta api.
“Jalur KA kan sekarang masih terbuka, terbuka dari potensi terjadinya kecelakaan dan lain-lain yang menyebabkan terganggunya perjalanan kereta api,” imbuh Heri.
Kerja sama ini, kata Heri, sekaligus sebagai tindakan preventif yang dilakukan PT KAI sebagai antisipasi terhadap tindakan ataupun ancaman yang dapat terjadi dari segi operasional maupun permasalahan lain di lingkungan PT KAI.
Heri menambahkan, ruang lingkup dari kerja sama ini antara lain pertukaran data dan informasi, pendampingan dan bantuan pengamanan, penegakan hukum, peningkatan kapasitas dan pemanfaatan SDM, pengamanan sarana dan prasarana dan bidang lain yang disepakati.
KAI yang diwakili EVP Daop 8 Surabaya berharap penandatanganan perjanjian kerja sama ini akan membawa kebaikan bagi kedua belah pihak dan mendukung operasional serta perkembangan perkeretaapian di tanah air.
“Tentunya ini merupakan suatu langkah positif bagi kita semua dalam mewujudkan keamanan dan keselamatan baik dari sisi Kereta Api maupun masyarakat khususnya di Jawa Timur,” tandasnya.[lian]