BERITASATPAM | Jakarta -Tuntutan pekerjaan sebagai petugas satuan pengamanan (Satpam) di wilayah Jakarta Utara, membuat Andi Widayat tidak memiliki waktu penuh untuk menjaga keluarganya selama 24 jam.
Akan tetapi rasa sayang dan perhatian untuk istri dan anaknya ditunjukkan melalui pemberian jaminan kesehatan lewat Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Ditemui di sela kesibukannya, dirinya tak ambil pusing soal biaya jika istri atau anaknya harus tiba-tiba berobat jika ia sedang bertugas dan tidak berada di rumah.
“Pernah ketika saya lagi bertugas di kantor, anak saya mengalami demam, batuk dan juga pilek, istri saya menelpon saya. Lalu saya bilang untuk segera dibawa ke dokter biar segera diperiksakan, dan bawa kartu JKN-KIS biar biayanya bisa ditanggung,” ujarnya sebagaimana dilansir CNN Indonesia
Andi mengenang, setiap kali anaknya sakit, istrinya langsung panik dan muncul rasa takut akan biaya berobat yang dibutuhkan lebih besar dari uang pegangan saat itu.
Namun, ketika sudah terdaftar JKN-KIS, dia dan istrinya merasa tenang karena biaya berobat ditanggung karena sudah menjadi peserta jaminan kesehatan tersebut.
Andi menegaskan bahwa saat membawa anaknya untuk berobat, ia melihat sang anak langsung dilayani dengan sangat baik, dari awal pendaftaran administrasi hingga selesai pengambilan obat di farmasi. Ia juga menyebut tak sedikitpun biaya yang dipungut oleh fasilitas kesehatan terhadapnya.
Selain itu, istrinya merasakan bahwa fasilitas kesehatan tidak membedakan pelayanan atau ketus kepadanya meskipun ia adalah peserta JKN-KIS. Secara pribadi Andi mengungkapkan bahwa Program JKN-KIS ini sangat membantu keluarganya pada saat sakit.
Namun, kata dia, tak bisa dipungkiri pelayanan JKN yang diberikan hampir kepada seluruh masyarakat, ditemukan beberapa kekurangan.
Tetapi, kata dia, masyarakat juga tidak bisa menutup mata akan kelebihan dari jaminan kesehatan yang disediakan oleh Pemerintah melalui BPJS Kesehatan.
“Kurang-kurang sedikit pasti ada, itulah tugas kita untuk mengingatkan agar beberapa kekurangan itu diperbaiki bahkan harus lebih baik lagi,” ungkapnya.
Andi juga melihat BPJS Kesehatan berupaya untuk memastikan masyarakat mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan pelayanan yang baik terutama disaat pandemi seperti ini.
Melalui inovasi dan pembaharuan peningkatan layanan yang ada pada aplikasi Mobile JKN, kata dia, masyarakat semakin mudah mengakses layanan.
Dirinya sudah membuktikan itu sendiri untuk melakukan pergantian Faskes dan mempunyai kartu digital di handphonenya.[lian]