BERITASATPAM | Palembang-Menyikapi berkembangnya pemikiran di masyarakat tentang Peraturan Kepolisian (Perpol) Negara Republik Indonesia nomor 4 Tahun 2020, tentang Pengamanan Swakarsa yang dikaitkan dengan Satpam dan penggunaan anggaran seragam, maka Ketua BPD ABUJAPI Sumsel Novembriono, SE. menggelar jumpa pers meluruskan hal itu di COD Cafe Kawasan Sekip Pangkal Palembang. Senin (28/9/2020).
Menurut Bang Boy, memang dalam bahasa di Perpol ini, ia nilai masyarakat sedikit traumatik, terutama bagi mereka yang ada di luar dunia Satpam. Padahal kata pamswakarsa itu sudah lama munculnya. Tahun 1980 Satpam sudah muncul, dan antara tahun 1997-1998 Pamswakarsa baru muncul. “Artinya tidak ada keterkaitan antara Satpam dan Pamswakarsa,” tegasnya dilansir mattanews.co.
Jadi Pamswakarsa itu, pengamanan yang dilakukan secara swakarsa tidak melibatkan pembiayaan dari pemerintah, jadi dikelola secara swakarsa.
“Termasuklah masalah baju seragam yang kini menjadi polemik, baju seragam itu APBN nya tidak ada, sepenuhnya dibiayai oleh perusahaan jasa pengamanan, oleh pengguna dan oleh Satpam sendiri,” urainya.
Lanjut Bang Boy, menyikapi masalah kepangkatan yang menimbulkan polemik, mungkin menurut ia lebih bagusnya dikatakan tingkatan saja. “Jadi ada tingkatan Gada Pratama, Gada Madya, Gada Utama,” jelasnya.
Tingkatan ini tidak mempengaruhi apa-apa kecuali tingkatan keahlian, pengalaman dan masa kerja dan memang tingkatan itu tetap melalui proses sertifikasi dan kompetensi.
Di Perpol ini hanya membicarakan hal seperti itu, tidak lebih, hanya membicarakan sertifikasi, kompetensi dan tingkatan.
Bang Boy mengatakan, Perpol ini justru menjawab harapan kawan-kawan tentang jadinya perubahan paradigma, Satpam yang tadinya dianggap kelas bawah sekarang menjadi kelas menengah.
Perpol ini adalah harapan yang dinanti selama 40 tahun lamanya. “Selama 40 tahun profesi Satpam tidak pernah dilirik, baik dari pemangku kebijakan, tokoh masyarakat, politis, hanya dilihat dan dilewati saja di depan gerbang saja,” ujar Bang Boy.
Dengan munculnya polemik ini, semua orang angkat bicara padahal banyak juga orang yang tidak tahu, bahwa Perpol itu mengalami proses yang sangat panjang, hanya saja di lingkungan orang-orang yang terlibat di dalam dunia Satpam
“Kalau kawan-kawan Satpam sendiri sangat menyambut gembira ada nya Perpol ini,” katanya.
Terkait Polemik itu, jelas Bang Boy, sebenarnya tidak perlu terjadi, karena bagi kami orang yang berkecimpung di dunia Satpam, Perpol ini sesuatu yang biasa, yang muncul dan memang sudah ditunggu berpuluh tahun untuk mengadakan perubahan.
“Kita mengambil hikmahnya dengan adanya polemik tentang Perpol ini, perlahan masyarakat akhirnya lebih paham tentang dunia Satpam,” ucap Bang Boy. [rj]