BERITASATPAM | Bantaeng – Pasca tewasnya seorang kakek, Nuru Saali (78), warga kampung Mawang, Desa Papanloe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, 4 (empat) orang anggota Polrestabes Bantaeng dan 2 (dua) orang satpam diperiksa.
“Kasusnya tetap diproses yakni satpam diperiksa oleh Sat Reskrimum Polres Bantaeng, sedangkan 4 anggota Polri diperiksa oleh Propam Polres Bantaeng di-backup oleh Propam Polda Sulsel,” kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Komang Suartana sebagaimana dikutip Jurnal Security dari kompas.com, Kamis (19/5/2022).
Lalu saat disinggung indikasi adanya tindak pidana, Komang belum bisa memastikannya. Dia mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan terkait kematian kakek Nuru Saali.
“Kalau hasil penyelidikan Satreskrimum dan Propam sudah ada, baru bisa disimpulkan. Termasuk hasil otopsi korban, jika sudah ada barulah bisa disimpulkan,” ujar dia.
Seorang kakek, Nuru Saali (78) warga kampung Mawang, Desa Papanloe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas dalam kompleks Pengelolaan pemurnian biji nikel, PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, Selasa (17/5/2022) dini hari.
Nuru Saali ditemukan tewas di kawasan penampungan biji nikel (serpihan Slag) milik perusahaan PT Huadi Nickel Alloy Indonesia Kabupaten Bantaeng.
Korban diduga terjatuh dari tebing saat melarikan diri, karena merasa bahwa dirinya dipantau oleh petugas satpam, setelah diketahui berusaha mengambil serpihan slag bersama-sama dengan beberapa temannya.
Serpihan slag tersebut merupakan material milik perusahaan PT Huadi Nickel Alloy Indonesia Kabupaten Bantaeng.[lian]