BERITASATPAM | Jakarta-Ada sebuah pertanyaan yang dilontarkan salah satu anggota group facebook Berita Satpam Indonesia (BSI) berakun Putra Satria Panca. Dalam pertanyaan tersebut Putra meminta pendapat para satpam ketika berjaga nyawa terancam, sementara aset harus dijaga.
“Mohon izin bertanya komandan …apa yang akan kalian perbuat jika kita selagi jaga…nyawa kita lagi terancam ni… terus tindakam kita…apa melawan ataukah kita menyerah dan membiarkan menggaasak aset yg kita jaga…tolong minta pencerahannya terimakasih…” demikian pertanyaan Putra, Sabtu (09/01/2021).
Pertanyaan Putra pun direspon beragam dari para anggota BSI yang sekarang sudah hampir 54 ribu anggota, hingga tulisan ini ditulis respon jawaban atas pertanyaan Putra sudah mencapai 317 jawaban dari para satpam. Berikut adalah sebagian ragam saran yang disampaikan anggota group BSI yang disari oleh Jurnal Security.
Bantu dukung JURNALSECURITY dengan SUBSCRIBE, HSARE, LIKE…terima kasih
Misalnya saja jawaban dari pemiliki akun Bachtiar Bunga, yang menyarankan untuk menyelematkan diri dan melaporkannya kepada pihak yang berwajib. “Yang terpenting harus menyelamatkan diri kita dulu dan klu peelu melapor di pihak yg berwajib terdekat rekan,” jawabnya.
Hal senada disampaikan pemilik akun Kusdianto, satpam adalah petugas tangguh, tetapi tidak harus melakukan perbuatan konyol. Ia pun memberikan tiga langkah saran yang bisa dilakukan apabila ada kejadian mengancam nyawa.
Pertama, menyelamatkan diri. Kedua, meminta bantuan dari masyarakat setempat. Ketiga, melapor atau menghubungi pihak yang berwajib (Polisi) terdekat. “Pesan saya sesama profesi. Tolong jangan melakukan tindakan yang dapat merugikan diri kita sendiri. Apalagi pada waktu kejadian kita dalam keadaan sendiri. Jadi tidak ada saksi,” jelasnya.
Akun Aryo Fitrah menyarankan agar setiap petugas biasanya menyimpan nomor telepon Danru atau Schief, Korlap, Babinsa serta Binmas. “Jika masalah benar-benar gak mampu diatasi maka ambil langkah sesuai SOP kerja, lalu lakukan koordinasi kepada pihak-pihak hukum terdekat seperti menghubungi Binmas dan Babinsa,” tuturnya.
“Tergantung situasi, kalo kita kalah jumlah, apa boleh buat kita hindari kontak fisik, sebisanya didokumentasikan sebagai barang bukti, sebaliknya bila dirasa mampu, ringkus jika perlu lumpuhkan,” saran pemilik akun Ardiant Bachtum.
Dari akun Iwa Adryan, sebaiknya kalau di bawah tekanan dan mengancam jiwa kita, biarkan dia menggasak karena semua sudah terjadi, tindakan kita memantau pelaku bentuk muka perawakan dan tinggi badan di kira-kira, nyawa kita lebih utama. Selanjutnya dalam kondisi lepas dari tekanan hapalkan semua kejadian laporkan buat kronologi.
“Melawan salah karena jaman ini emang edan yang sudah-sudah kawan seprofesi membela diri dan melawan malah dimasukan penjara dan dinyatakan bersalah jadi selamatkan diri sendiri.”
Pemilik akun GumpatRumagia juga mengomentari, “Intinya utamakan keselamatan, mungkin saja aset yang dijaga ada asuransinya, tapi kalau bertahan dan melawan bisa-bisa fatal dan lumpuh, dan sampai kalau kamu sudah lumpuh sudah pasti tidak bisa bekerja untuk keluarga lagi,” jelasnya. [fr]