JURNALSECURITY | Bali — Mungkin kita sering mendengar ungkapan cintailah apa yang kamu kerjakan dan kerjakanlan apa yang kamu cintai (love what you do and do what you love). Dari sini kitab isa menilai bahwa penting sekali kita mencintai apa pekerjaan kita agar kita selalu bisa menjalaninya dengan hati senang dan gembira sehingga produktivitas yang diharapkanpun akan meningkat karena karyawan yang senang tentu akan bersemangat dalam melakukan apapun.
Tetapi sayangnya, kondisi ideal ini masih sering tidak terjadi. Banyak karyawan di perusahaan yang sering mengeluh, tidak bahagia, bahkan mau berangkat kerja saja sudah mengeluh apalagi saat di kantor lebih mengeluh lagi, hingga akhirnya tidak bisa fokus menyelesaikan pekerjaannya. Apalagi, tidak didukung oleh lingkungan yang baik maka sikap negatif ini akan semakin menjadi jadi muncul di antara semua kalangan karena pada umumnya orang yang negatif akan cenderung lebih cepat ingin mempengaruhi rekan-rekan di sekitarnya untuk ikut negatif seperti yang sedang dipikirkannya sebab mereka sendiri sulit untuk bisa ke luar dari aura negatif yang mereka sedang rasakan.
Maka untuk menghindarkan itu semua alangkah bagusnya jika setiap individu di dalam perusahaan bertanggungjawab atas perasaan dan moodnya masing-masing sehingga stres atau lingkungan yang negatif dapat dihindarkan termasuk salah satunya di department security atau satpam.
Banyak sekali fenomena yang saya temukan karyawan security atau satpam mengeluh tentang pekerjaannya, tentang gajinya, tentang pimpinannya, tentang teman kerjanya bahkan teman satu departmentnnya. Kondisi seperti ini dapat selalu terjadi jika kita sebagai sesama rekan kerja ataupun pimpinannya hanya cuek dan berdiam diri saja.
Maka dari itu perlu adanya upaya Kerjasama yang baik dalam hal saling memotivasi dan saling menguatkan di dalam suatu tim ataupun organisasi seta tahu bagaimana cara melakukan pendekatan yang tepat untuk membantu rekan yang bermasalah tersebut
Beberapa hal mungkin sifatnya sangat sederhana namun beberapa hal lainnya bisa menjadi sangat complicated untuk dihadapi.
Berikut grafik sederhana yang mungkin bisa membantu rekan-rekan dalam melakukan penanganan yang benar terhadap situasi karyawan yang cenderung bermasalah.
Umumnya dilihat dari masa kerjanya kecenderungan karyawan itu ada 3 :
- Baru
- Sedang
- Lama
Karyawan baru biasanya masih memiliki semangat yang tinggi namun ketrampilan yang rendah, maka yang dibutuhkan adalah lebih banyak Latihan atau training.
Karyawan sedang atau menengah umumnya motivasinya sedang dan ketrampilannyapun menengah maka yang lebih tepat bagi mereka adalah coaching,
Sementara Karyawan lama umumnya mereka sudah terampil namun kalah di motivasi. Wajar karena sdh lama bekerja di dunia yang sama apalagi bagian yang sama sama, maka rasa bosan akan muncul sehingga motivasi melemah. Maka hal ini sangat berbeda pendekatannya. Harus benar-benar personalize dan dilihat secara case by case.
Selain itu motivasi kerja dan produktivitas karyawan juga bisa dipengarusi dari alasan awal mereka bekerja. Sebagai pimpinan, hal ini dapat ditanyakan saat melakukan interview ataupuun pada saat counceling.
- Alasan mereka memilih pekerjaan atau kenapa mereka memilih untuk menjadi Security atau Satpam
- Materi ( uang )
- Prestis
- Hobby
- Panggilan jiwa
- Batu loncatan
- Jarak yang dekat
- Seberapa Puasakah Mereka dengan Pekerjaan yang sekarang
- Sangat puas
- Puas
- Biasa aja
- Kurang puas
- Sangat tidak puas
Dari sini kita akan bisa menarik benang merah tentang kenapa keluhan itu terjadi dan ketidak nyamanan itu bisa berlangung lama. Faktor individu sangatlah berpengaruh. Oleh karna itu anda atau kita semua dapat membantu memberikan pandangana baik kepada diri kita sendiri ataupun kepada rekan kerja kita ataupun bawahan kita tentang bagaimana seharusnya kita menyikapi semua itu agar tetao menjadi positif dan menjadi produktif serta dapat menjalani segala sesuatunya dengan hati senang dan gembira.
Berikut beberapa point yang bisa membantu anda dalam mengarahkan pikiran atau mindset anda untuk tetap menjadi positive dan Bahagia dengan profesi yang ada jakani terutama untuk teman-teman saya di dunia pengamanan.
- Kita adalah apa yang kita pikirkan ( the secret)
Sadarkah anda bahwa faktor paling terpenting dalam setiap kepuasan dan kebahagiaan hidup ada pada internal diri kita. - Tahukah anda bahwa kepuasan, kebahagian itu tolak ukurnya berbeda-beda namun level perasaan yang dirasakan adalah sama.
- Pahamkah kita bahwa pencapaian kita tergantung kepada usaha, komitment dan konsistensi kita bukan pada keinginan kita saja.
- Yang paling mendasar adalah apakah kita sudah sepenuhnya dengan apa yang kita jalani dan harapkan.
Seperti layaknya seorang kekasih, pekerjaan atau profesi akan dapat dijalani dengan baik jika kita mencintainya. Rasa bosan, keluhan akan hilang seketika jika kita menjalani profesi kita dengan penuh cinta. Karya –karya yang bagus dan inovatif akan muncul karena kita bangga dengan apa yang kita jalani. Karena kita selalu ingin membangun profesi yang kita jalani untuk lebih baik dan lebih baik lagi.
Orang yang mencintai selalu memandang dari sisi yang positif dan bijaksana. Percayalah bahwa integritas menumbuhkan jiwa yang iklas. Kepintaran bukanlah satu satunya modal untuk profesional dan sukses. Integritas yang baik menumbuhkan jiwa yang iklas dan mengalahkan ego. Saat kamu tidak bisa merubah keadaan maka level penerimaanmu lah yang harus dinaikkan, artinya jangan memaksakan harapan pada apa yang belum mungkin. Karena di dalam dunia kerja kitab boleh berharap namun perusahaan tetap punya kewenangan untuk menentukan kebijakan. Jadi jika harapan- harapan anda belum terpenuhi , jangan sedih dan jangan kecewa, mungkin memang belum saatnya, maka tingkat penerimaan anda yang harus ditingkatkan sehingga anda tidak menjadi kesal dan mengeluh setiap harinya untuk sesuatu yang belum saatnya atau tidak mungkin terjadi.
Memenangkan sebuah keadaan bukan berati membunuh mati lawan tetapi terlebih memberi kesempatan untuk membuktikan. Buang stigma tumbuhkan kepercayaan diri. Orang lain hanya melihat dari apa yang ditampilkan dan apa yang sering ditemui lalu menyimpulkan ( stigma ) maka hapus stigma itu dengan menunjukkan yang terbaik dan tampilah percaya diri dengan profesi yang dijalani. Pantaskan diri dengan selalu menjaga attitude, wawasan dan ketrampilan yang sesuai serta mendukung.
Bergaul pada komunitas yang tepat untuk tetap berada di lingkungan yang baik dengan cara pandang yang baik. “Cintailah Profesimu Seperti Mencintai Kekasihmu”, maka engkau akan bisa menunjukkan sisi terbaikmu dan memberikan dedikasi yang terbaik untuk profesimu.