BERITASATPAM| Inggris — Petugas sekuriti di sebuah pusat perbelanjaan di Inggris, Steve Bouquet (54) terpaksa harus berhadapan dengan hukum. Pasalnya, petugas sekuriti tersebut telah membunuh sembilan kucing dan melukai tujuh lainnya.
Bouquet ditangkap pada 2 Juni 2019. Polisi menggeledah rumahnya dan menemukan sebilah pisau di area dapur. Hasil uji forensik menemukan DNA pelaku di pegangan pisau. Sementara, DNA kucing rumahan juga ditemukan pada bilah pisau yang sama. Persidangan kasus tersebut saat ini masih berlanjut.
Aksi keji sekuriti itu dapat diketahui setelah terekam dalam kamera pengawas (CCTV). “Dalam rekaman video itu, pelaku tampak membelai lalu menikam salah satu dari kucing tersebut,” kata jaksa Rowan Jenkins kepada kepada para juri di persidangan, dikutip Mirror, Rabu (23/6/2021).
Kepolisian Sussex sebekumnya sudah berulang kali menerima laporan dari warga tentang hewan peliharaan kesayangan mereka yang ditemukan terluka parah atau terbunuh dalam kondisi mencurigakan antara 2018 dan 2019. Akan tetapi, pelakunya kala itu belum terungkap, sehingga mereka pun berjuang untuk menangkap tersangka.
Misteri mengerikan itu akhirnya mulai terkuak tatkala sistem CCTV yang dipasang salah seorang warga—yang kucingnya juga dibunuh pelaku—menunjukkan adegan sadis tersebut. Namun, tersangka asal Brighton, East Sussex, itu membantah 16 tuduhan kriminal terkait dengan kucing dan satu tuduhan kepemilikan pisau yang dialamatkan kepadanya.
Steve juga tidak muncul di Pengadilan Chichester, Inggris, saat perkaranya disidangkan pada Selasa (22/6/2021). Persidangan pun berlangsung secara in absentia alias tanpa kehadiran terdakwa.
“Pada 2018, Polisi Sussex memulai apa yang menjadi penyelidikan besar menyusul laporan kucing-kucing domestik yang menjadi sasaran dan dengan sengaja ditikam di Brighton,” terang Jaksa Jenkins.
Di menjelaskan, beberapa pemilik kucing menemukan hewan kesayangan mereka terluka. Mereka pun membawanya ke dokter hewan demi menyelamatkan kucing-kucing itu.
Namun sayang, sembilan kucing mengalami luka yang sangat serius sehingga tidak dapat diselamatkan, menurut pengadilan.
“Dengan menyasar hewan peliharaan, siapa pun yang bertanggung jawab tentu saja tidak hanya menyebabkan penderitaan bagi hewan itu sendiri. Anda dapat membayangkan tindakan tersebut menyebabkan trauma juga bagi pemiliknya,” ucap Jaksa Jenkins.
“Banyak dari mereka sangat terpengaruh (oleh penyiksaan kepada kucing itu), baik secara emosional dan, mungkin kedua, secara finansial,” tuturnya.
Dia mengatakan, luka yang ditemukan pada kucing-kucing itu sampai menembus tubuh hewan lucu tersebut, dan disebabkan oleh benda tajam seperti pisau. Serangan itu berlangsung selama beberapa bulan antara Oktober 2018 dan Juni 2019. Namun, polisi kala itu tidak dapat mengidentifikasi pelaku meskipun mereka telah berupaya keras.
“Tidak ada yang pernah tertangkap dalam tindakan itu, jadi ini berlangsung cukup lama,” kata Jenkins.
Pada 31 Mei 2019, Stewart Montgomery dan rekannya Agatha berada di rumah ketika anak kucing hitam mereka yang berusia sembilan bulan, Hendrix, mengalami pendarahan hebat. Mereka membawanya ke dokter hewan. Tetapi, satu luka pisau yang menusuk dari satu sisi ke sisi lainnya di tubuh kucing itu, terlalu parah. Hendrix pun mati.
Ketika sampai di rumah, Montgomery melihat jejak darah dan melihat kamera CCTV di dekatnya. Kamera itu sebenarnya telah dipasang oleh seorang tetangga yang kucingnya telah ditikam dan dibunuh tahun sebelumnya.
Rekaman yang diperoleh tampaknya menunjukkan Bouquet membelai kucing itu dan mengambil sesuatu dari ranselnya sebelum membuat hewan itu “tiba-tiba tersentak” dengan lengannya. “Saat ini kami mengatakan bahwa terdakwa menikam Hendrix dengan kekuatan tertentu,” kata Jenkins.[lian]