BERITASATPAM | Pelalawan — Belasan satpam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan mogok kerja.
Informasi yang diperoleh, satpam yang bekerja di plat merah tersebut di bawah naungan CV Kianji.
Menanggapi hal ini, Direktur CV Kianji, M Ali mengatakan, jika perusahaan miliknya tidak lagi berkecimpung di RSUD Selasih di bidang tenaga pengamanan saat ini. Pasalnya, kontrak satpam didapat CV Kianji pada tahun 2021 lalu dan telah berakhir Bulan Desember silam.
“Kontrak kami sudah berakhir dan dilanjutkan ke perusahaan lain. Tendernya sekali setahun,” beber M Ali.
Sepengetahuan Ali, untuk kontrak satpam mulai Januari sampai Mei 2022 dipegang oleh PT Garda Trijaya Sakti.
Pihak RSUD Selasih memutus kontrak karena izinnya berakhir dan tak sesuai lagi dengan persyaratan. Sehingga sejak Bulan Mei hingga saat ini kontrak didapatkan oleh perusahaan lain lagi.
Namun para pekerja satpam yang bertugas masih tetap menggunakan personil lama sejak CV Kianji masih memiliki kontrak.
Untuk gaji yang bermasalah itu, lanjut Ali, yakni dari PT Garda Trijaya Sakti. Namun besaran tunggakan bukan tiga bulan, tapi dua bulan.
Bahkan hak-hak pekerja itu telah ditunaikan perusahaan pada Selasa (2/8/2022) lalu dan semuanya telah berjalan normal kembali.
Ada 16 orang tenaga satpam yang selama ini bertugas di lingkungan rumah sakit milik Pemda Pelalawan tersebut.
Sistem kerja dibagi menjadi 3 shift per 8 jam satu hari. Titik pengamanan yakni di pos penjagaan pintu masuk, pos belakang di dekat kamar mayat, dan pintu keluar.
“Tapi karena masih menggunakan personil yang lama, atribut dinas yang dipakai masih berlabel CV Kianji. Kami akan minta semuanya dicopot, supaya kami tak terbawa-bawa lagi,” pungkas Ali sebagaimana dilansir tribunnews.com
Ia kembali menekankan jika CV Kianji miliknya tak lagi terkait dengan kontrak BUJP di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci sejak kontrak mereka berakhir Desember 2021 lalu.
Ia berharap masyarakat tidak lagi menuding CV Kianji di balik polemik gaji satpam yang muncul ke permukaan.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) RSUD Selasih Pangkalan Kerinci dr Irna membenarkan ada aksi dari para satpam yang selama ini bertugas di rumah sakit milik Pemda Pelalawan ini.
Saat ditelusuri ternyata para satpam belum diberikan gajinya oleh perusahaan yang merekrut mereka.
“Kalau dibilang mogok kerja, saya rasa tidak. Hanya saja aksi mereka untuk meminta kejelasan saja kapan gajinya dibayar perusahaan,” beber dr Irna.
Pihaknya langsung memanggil pihak perusahaan dari CV Keranji sebagai pemegang kontrak tenaga keamanan di RSUD. Setelah berunding akhirnya perusahaan tersebut bersedia membayar gaji satpam dan mereka kembali bekerja melaksanakan tugasnya.
“Informasi kemarin sore sudah dibayarkan. Ada 14 orang tenaga keamanan yang dipekerjakan di rumah sakit ini,” papar Irna.
Ia menegaskan, jika satpam itu merupakan karyawan perusahaan vendor dan bukanlah pegawai RSUD sesuai kontrak kerja yang disetujui bersama.
Sebenarnya pihaknya tidak terangkut secara langsung, namun lantaran jasa pengamanan dipakai oleh rumah sakit yang berada di SP 6 Desa Makmur itu alhasil ada pengaruhnya.
“Berapa bulan yang belum dibayar, saya kurang tau juga. Tapi informasi terakhir telah dibayar,” pungkasnya.[lian]