BERITASATPAM | Jakarta — Kepolisian Republik Indonesia mewacanakan mengganti seragam satuan pengamanan (Satpam) yang mirip polisi menjadi warna krem. Hal itu tertuang dalam juknis surat telegram Kabarhakam Polri bernomor : ST/33/I/OPS.4.3.2022 tentang penyelenggaraan HUT Satpam yang ke-41.
Namun kebijakan itu rupanya dikritisi Anggota Komisi III DPR, Habiburokhman. Menurutnya, seragam petugas satuan pengamanan (Satpam) yang saat ini mirip polisi dinilai masih cukup baik.
Lebih lanjut ia mengatakan, seragam yang layaknya polisi membuat pihak-pihak yang akan melanggar aturan berpikir dua kali ketika melihat sekilas seragam satpam yang mirip polisi. Karena itu menurut politisi Gerindra ini, seragam satpam yang ada saat ini sudah cukup baik, tak perlu diubah lagi.
“Seragam satpam yang sekarang sudah bagus, justru harus dipertahankan. Karena kemiripannya dengan polisi, masyarakat juga waspada untuk tetap menaati aturan di kawasan tersebut, walaupun itu hanya satpam bukan polisi,” terangnya.
Karena ia memahami betul mental masyarakat Indonesia, untuk taat terhadap peraturan, lebih takut dengan kehadiran polisi. Padahal jumlah personel polisi sangat terbatas.
“Karena itu walaupun yang ada hanyalah satpam, namun karena berseragam layaknya polisi, masyarakat akhirnya taat aturan,” jelasnya.[lian]